Menyambut Roh Kudus agar dapat mendengarkan dan mengikuti sang Putera – itulah cara kita untuk sampai kepada Allah Tritunggal Mahakudus, yang tentang-Nya kita suka menggagap mengucapkan-Nya dalam ‘Pengakuan Iman’ kita. Kekristenan atau Kristianitas bukanlah serangkaian risalat teologis individual, yang bersifat saling independen satu sama lain, melainkan suatu perwahyuan yang bertalian secara logis, yang di dalamnya segala sesuatu cocok satu sama lain. Lagipula, sementara para mistikus Kristiani asli dapat mempunyai pengalaman-pengalaman awal yang berbeda-beda, perjalanan-perjalanan spiritual mereka selalu berakhir pada Trinitas, yang memberikan pencerahan kepada mereka tentang keseluruhan misteri penyelamatan. Fransiskus adalah seorang mistikus sedemikian, dan akan kelirulah apabila kita berpikir bahwa spiritualitasnya terbatas pada dimensi Kristologis saja [MH, hal. 55].